Tag Archives: perasaan

Saya pun Wanita Biasa

Standar

Working Desk-Working Hour-in the middle of Mee**ng

10:40

Saat kembali merenungi yang lalu, dhie mengerti betul permasalahan yang ditimbulkan karena perasaan itu tak mudah menemui sebuah pintu penyelesaian. Ya… tak mudah. Dan kini dhie sedang merasakannya.

Tak enak, tak nyaman, tak nyenyak untuk tidur dan sulit untuk tidak banyak merenung meskipun sedang berada di tengah hiruk pikuk jakarta dengan seabrek pekerjaan penting.. Yea,, dhie tidak perlu menjelaskan apakah yang sedang dialami..karena belum dikemukakan pun dhie yakin kamu semua tahu apa itu.

Waktu mengajarkan banyak hal, pembelajaran memeberikan banyak masukan. Namun ketika sudah bertemu pada praktiknya, ternyata runutan saran dan solusi permasalahan yg dibuat dan disiapkan untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan karena perasaan itu tetap terasa sulit untuk menyelesaikan keadaan ini.

Ya Rab,, ketika diri ini meminta sedikit petunjuk Mu, apakah itu sebuah permintaan berlebihan? Apakah itu sebuah permohonan yang mengada-ada? dhie rasa tentu tidak.. karena itulah, diri ini disini menanti adanya sedikit pencerahan dari Mu.

Keputusan untuk meneruskan atau menghentikan sesuatu, memilih untuk meninggalkan atau menapaki yang telah dulu terjadi tanpa menoleh atau tetap bergeming di sisi dan posisi berdiri yang sama tanpa ada kemajuan? itu semua membingungkan ya Rab.. sedang tiap keputusan yang akan diambil taruhlah selalu menggandeng risiko yang tetap membuat diri ini ragu dan terkadang resah.. Itulah mengapa hamba Mu ini perlu diri Mu ya Rabb

Ya, dhie mengerti sabar itu sebuah jawaban diplomatis dan bijaksana yang bisa beberapa rekan berikan ketika dhie mengungkapkan apa yang sedang dhie simpan dalam hati ini..

“..tapi saya pun wanita biasa, yang terkadang sulit untuk bersabar pada sebuah hal yang belum kunjung mendekati sebuah kata pasti ini..saya pun wanita biasa yang terkadang mentafsirkan ada tidak nya perhatian berdasarkan kejadian yang disaksikan mata..inilah saya, saya pun wanita biasa yang tetap saja tak punya alat yang bisa membaca hatinya…”

Saat memandang langit cerah tanpa noda di luar jendela, dhie berharap ada selintas jawaban dari Mu Ya Rabb,, yang bisa langsung mengusir rasa tidak enak yang sejak beberapa hari berkutat tanpa wujud di sekitar kepala dan hati..hufff… kenapa dhie seperti ini..

Ya Robbi, Ya Salaam, Ya Ghofur.. maafkan lah bila dhie pernah bersalah di masa dulu… ampuni segala kekeliruan yang pernah hamba Mu lakukan di masa dulu.. berilah petunjuk jalan terbaik untuk memilih mana yang sebaiknya dhie lakukan.. dan yang terpenting,, berilah hamba kelapangan hati. kemudahan dalam melalui hari-hari ini hingga sebuah kabar kebenaran itu tiba. . .

Bilakah telah waktunya datang jawab Mu akan tersampai kesini, mintalah angin untuk menghantarkannya langsung memberi kabar terbaik itu untuk kami.AMIN. AMIN